Jikalah teringat jemari menari
Menggores kertas tanpa ampun
menghujamkan grafit pada lembaran selulosa
memberi nilai baru dalam setiap goresan
Dan demi nafas-nafas yang tersengal karena sebuah tulisan
Demi sekian banyak manusia yang kelaparan karena sebuah tanda tangan
Dan lagi, demi para pengemis yang tak mampu membaca tulisan
Sungguh jiwa-jiwa yang berdosa
Pena-pena nan egois mengotori kanvas
Tinta-tinta yang pasrah oleh ujung pena
Mengukir luka-luka bangsa
Itelek-intelek yang gagal merevolusi, atau mungkin Ia tak pernah perduli tentang negeri
Ia tak luput..
Ia tak pernah luput..
Ia Sang pemilik Ilmu
Ya.. semua kan dimintai pertanggung jawaban..
kenapa jeng? makin rusak yakk?
huah, bahasamu. semakin melambung saja ^^
ni lagi final ya?